Inilah waktu yang ditunggu-tunggu…Ya, itulah yang dirasakan oleh semua yang hadir dalam “Konser Anak Sungai”-nya Deugalih & Folks, termasuk saya. Sebuah konser yang menandakan launching album pertama mereka yang rampung setelah 5 tahun.
Bertempat di IFI Purnawarman Bandung, Sabtu (28/3). Para penonton yang datang disuguhi sebuah launching dengan suasana yang nyaman sekali. Beneran, kursi-kursi yang disediain panitia emang nyaman. Nggak heran, nih, kalau yang datang nggak cuma kalangan anak muda aja, banyak papah-papah, mamah-mamah yang nyempetin waktunya buat santai~
Yeah, grup musik yang beranggotakan delapan personil ini membawakan lagu-lagu yang ada dalam album mereka dengan sentuhan folk sebagai ciri khas mereka, nggak heran banyak yang tertarik dengan musik mereka. Yang dateng pun keliatan sangat menikmatinya.
FYI, dalam album pertamanya ini, Deugalih & Folks banyak mengambil isu-isu dari permasalahan sosial yang ada disekitar kita, salah satunya yaitu mengenai rasisme. Ada juga lagu yang diambil dari sebuah prasasti, yang berarti “kita semua terlahir berbeda-beda namun diciptakan oleh pencipta yang sama”. Lagu Earth pun dipilih sebagai penutup dalam launching kali ini yang menandakan bahwa mereka siap untuk berkarya lagi dan melakukan serangkaian tur tentunya.
RT @roiradio: Anti Rasisme di “Konser Anak Sungai” Deugalih & Folks http://t.co/n6Mfiwxquo #EventMusik @DeugalihFolks http://t.co/QcVrGfVJjZ